Tanpa Sepengetahuanmu
ada yang telah kusimpan
secara diam-diam
seperti puisi-puisi, buku-buku
juga percakapan-percakapan
denganmu
hingga ketika senja membuka jendela kamarku
dan guguran daun menyapu punggung sabtu
yang berdebu
maka kembali aku dekat
dengan semuanya itu
tak perlu kau menanam takut
atau menakar nyeri:
aku tergeletak sendiri
dingin dan sepi
Jakarta, Juni 2012/Rajab 1433 H
Di Teras September
duduk di teras ini
sendiri kuresapi sepi
sinar bulan separuh terjatuh
ke sekelililing rumah
menebar bayang-bayang merah
oh, kulihat ada jejak tapak membekas
di tanah halaman yang ranggas
mengingatkanku pada jejak tapak ibu
yang tak pernah mampu
kucium dengan tuntas
duduk di teras ini
adakah hujan masih terlalu jauh
untuk tiba di September
membiar daun-daun semakin luruh
mengabu di kedalaman sumber
Jakarta, September 2012/Syawal 1433 H
Yang Tersisa dari Hujan
hujan menyisakan lanskap bisu
kulihat dari sebingkai jendela
berwarna abu-abu
ada serimbun perdu di batas
jarak pandang
di mana kupu-kupu menumpahkan
sekepak riang
hujan juga telah menciptakan genangan
sericik ingatan yang meluapkan
bulir-bulir kenangan
dan pada akhirnya ada seseorang
yang selalu datang
hanya untuk menggenapkan langkah
menuju pulang
lalu hujan pun serupa larik-larik blues
yang sedih
sekaligus menghibur
serupa doa-doa putih
deras berarak menuju kubur
Agustus 2012/Ramadhan 1433 H
I’tikaf
selembar doa melafalkan malam
sependar bulan hening temaram
angin terus berjalan
menggapai subuh tanpa letih
membangunkan daun-daun dan ranting
menggugurkan embun-embun putih
oh, betapa aku ingin lebih lama
memanggilMu sebagai kekasih
di dalam cinta
di dalam sedih
Ramadhan 1433 H
Saat Ini
saat ini aku hanya ingin berjalan
menjauh dari keramaian
menghampirimu serupa takdir
yang tak pernah pungkas
oleh musim
Jakarta, 2012
Biodata:
Lailatul Kiptiyah, lahir dan besar di Blitar, Jawa Timur 20 Juli 1975. Puisi-puisinya dimuat di Bali Post, Medan Pos, Suara Karya, Kompas.com, Jurnal Jombangana. Juga tergabung kedalam beberapa antologi bersama; Himpunan Puisi Gempa Padang 76 SR-Solidaritas 25 Sastrawan Indonesia-Singapura-Malaysia (Bisnis 2030, 2009), Roket pun Bersyair (2010), 100 Puisi Tema Ibu “Karena Aku Tak Lahir dari Batu” (Welang Publishing, 2011), Kemala, Dampak Meditasi 70 (2011), Bunga Rampai Cerpen dan Puisi Temu Sastrawan Indonesia ke IV Ternate; Tuah Tara No Ate (2011), Menyirat Cinta Haqiqi (2012), Antologi Puisi 5 Negara (Tuas Media, 2012), Diverse-Antologi Puisi Dua Bahasa (2012), "Poetry poetry from 228 Indonesian Poets: Flow into the Sink into the Gutter"(Antologi Puisi Dua Bahasa, 2012), Dari Sragen Memandang Indonesia (2012), Sauk Seloko (Bunga Rampai Puisi PPN VI Jambi, 2012), Tahta Untuk Ibu (Kumpulan 12 Cerpen oleh 12 Penulis Perempuan Indonesia, D3M Kail 2012), Saat ini bekerja di Jakarta.
No comments:
Post a Comment